News:
No Image Available

EKLESIOLOGI GEREJA KRISTUS

 Author: Dr.Samuel Kusuma,M.Th  Publisher: IKB PRESS  ISBN: 978-623-7861-32-4  Country: INDONESIA  Language: INDONESIA
 Description:

Buku yang ditulis dan diterbitkan berjudul : “EKLESIOLOGI (GEREJA KRISTUS) Fungsi dan Peran Gereja di Segala Zaman” membahas Hubungan yang erat antara Fungsi dan Peranan Gereja sebagai lembaga llahi yang dibentuk Oleh Tuhan Yesus dibumi ini dalam segala zaman sampai kedatangan Kristus kembali kedua kali menjemput GerejaNya.(Matius 16: 18 dan Matius 28:20). Ketika para rasul dan penulis lain yang diilhami menuliskan Alkitab Perjanjian Baru, mereka menuliskannya dalam bahasa Yunani Kaine, yang merupakan bahasa yang digunakan oleh orang yang berbahasa Yunani sejak zaman Alexander Agung sampai kira-kira tahun 500 AD. Kata “Gereja” yang dalam bahasa lnggrisnya “Church” diambil dari bahasa Yunani “EKKLESIA” yang berarti “dipanggil keluar.” Kata ekklesia merupakan gabungan dari kata depan “ek” yang berarti keluar (out) dan kata kerja “kaleo” (klesia) yang berarti dipanggil (called). Secara khusus kata ini digunakan untuk menggambarkan kelompok orang yang dipanggil keluar untuk tujuan yang khusus dan pasti. Definisi Eklesiologi : Gereja. Dalam Perjanjian Baru, kita menemukan bahwa gereja itu adalah orang yang dipanggil keluar dari dunia (Kolose 1:13; 2 Korintus 6:17, 18). Tujuan khusus dari gereja itu adalah untuk memuliakan Bapa yang di surga.
Dalam Alkitab kata “gereja” digunakan dalam tiga cara: 1. Secara Universal : Matius

16:18, ketika menjanjikan ini Yesus tidak secara lokal/khusus baik dalam tern pat ataupun waktu. Dia berjanji untuk membangun gereja yang universal yang akan menjangkau semua bangsa, etnik, ras, kultur yang beraneka ragam, dan pada semua situasi. 2. Secara Lokal (Jemaat Lokal), Yaitu : Suatu perkumpulan atau kelompok orang yang bertemu dalam sebuah tempat/lokasi secara khusus. Dalam beberapa tulisan Paulus dalam Perjanjian Baru adalah merupakan surat kiriman kepada beberapa jemaat lokal. Contohnya antara lain: jemaat yang ada di Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, Tesalonika. Berea, Tiatira, dll., 3. Sebagai Sebuah Perhimpunan/Perkumpulan : Dalam hal ini adalah perhimpunan dari individu-individu untuk suatu tujuan. Contohnya adalah 1 Korintus 11 :18 Bisa disimpulkan bahwa istilah “Gereja” dipakai untuk menggambarkan gereja yang universal, lokal, perhimpunan peribadatan. Beberapa Pandangan Yang Salah Tentang Gereja :

1. Gereja itu adalah Gedung atau Bangunan. Diterima atau tidak, pandangan ini sudah mengakar di hati banyak orang baik itu non Kristen, denominasi bahkan kalangan gereja Tuhan sendiri. Bila melihat definisi dari kata Ekklesia, jelas sekali kalau gereja itu tidak ditujukan kepada bangunan fisik. Gereja itu adalah bait Allah yaitu yang tidak dibuat dengan tangan manusia (1 Korintus 3:16, 17; Kisah Rasul
7:48).

Gereja itu adalah rumah tetapi bukanlah bangunan. Gereja adalah rumah tempat Allah bertahta. Gereja itu adalah sebuah keluarga Allah yang dibangun atas landasan batu yang hidup yaitu Yesus Kristus. Jadi ketika berbicara tentang gereja, yang kita maksudkan adalah manusianya baik secara universal, lokal maupun individual. Pandangan yang menyebut bahwa gereja itu adalah bangunan sebuah pandangan yang salah dan keliru. Bangunan itu adalah tempat gereja berbakti atau bertemu. Orang sering bertanya “Dimana gerejamu?” Tidak akan ada jawabannya yang benar untuk pertanyaan ini, karena pertanyaan ini sendiri salah. Gereja itu adalah saya, Anda, mereka. Kita tidak pernah memiliki gereja, karena pemilik gereja itu adalah Kristus. 2. Gereja itu adalah denominasi : Gereja itu adalah mereka yang dipanggil keluar oleh lnjil (2 Tesalonika 2:14). Sebab itu gereja itu bukanlah denominasi. Denominasi itu sendiri berarti pembagian sekte secara keseluruhan. Denominasi adalah hasil dari kejatuhan dari iman. Sebenarnya kalau ditilik dari sudut pandang Alkitab hal ini sama saja dengan perpecahan. Paulus sebagai rasul Yesus pernah menyalahkan perpecahan atau divisi itu. Kristus itu adalah satu dan tidak pernah dibagi-bagi (1 Korintus 1: 10). Tidak ada ayat dalam Perjanjian Baru yang membuktikan bahwa denominasi itu adalah Alkitabiah. Denominasi tercipta atas dasar pemikiran manusia dan dengan memakai nama manusia. Yesus tidak pernah merencanakan gerejaNya untuk terbagi menjadi denominasi. 3. Gereja adalah sebuah badan sosial bertujuan untuk menghibur orang : Banyak kegiatan yang saat ini dilakukan beberapa jemaat lokal semata-mata untuk menghibur orang. Mereka akan menyediakan sarana-sarana sosial yang bisa dipakai untuk menghibur sekaligus mencari jiwa. Misalnya dengan menyediakan sarana olah-raga, rekreasi, musik dan lain-lain. Fungsi dan Peran Gereja Kristus di segala Zaman : 1. Gereja itu disebut Kerajaan (Kingdom) : Hal ini menunjukkan sifat pemerintahan dalam gereja itu. Pemerintahan gereja itu bersifat monarkhi absolut maksudnya hanya ada satu raja yaitu Kristus (Matius 28:28).

Suatu kerajaan adalah resmi bila ada raja, rakyat, hukum, terirory, hukuman bagi yang melanggar dan berkat bagi yang taat. Kekuasaan Yesus sebagai raja adalah absolut. Tidak ada raja yang memerintah sebelum atau sejak Dia memiliki kuasa itu. Kalau raja dunia memiliki kekuasaan di dunia, maka Kristus memiliki kekuasaan di dunia dan surga. Orang Kristen adalah warga kerajaan Kristus, sebab hanya orang selamatlah yang berhak menjadi warga kerajaan tersebut. Kekuasaan Kristus dalam kerajaanNya adalah kekal. Tidak ada yang menggantikanNya, sampai datang untuk menyerahkan kerajaan itu kapada Bapa (1 Korintus 15:21-26). .2. Gereja itu
disebut keluarga Allah (God’s Family) : Hal ini tentunya berhubungan dengan

hubungan satu sama lain dalam kerajan itu. Kutipan bait lagu yang ditulis Lanny Wolfe demikian: “Kita semua adalah bagian dari keluarga Allah, yang telah dilahirkan kembali,bagian dari keluarga yang kasihnya tiada berakhir karena Yesus telah menyelamatkan dan menjadikan kita milikNya. Sekarang kita adalah bagian dari keluarga, yang sedang dalam perjalanan …. ” Untuk menjadi keluarga jasmani, kita dilahirkan dengan kelahiran alamiah, maka untuk menjadi keluarga rohani, kita dilahirkan dengan air dan Roh yaitu dengan baptisan yang seturut dengan Firman Allah (Yohanes 3:3). Kita dilahirkan dengan pemberitaan injil yang memperanakkan kita (2 Tesalonika 2:4). Gereja itu disebut keluarga Allah, menunjukkan hubungan yang tidak terpisahkan satu sama lain. Kita tidak merasa asing antara satu dengan yang lain. Dalam keluarga, kita merasa terbebas dari tekanan. 3. Gereja itu disebut Tubuh (Body) : Hal ini menekankan hubungan di antara anggota tubuh kita (Roma 12:4, 5; 1 Korintus 12:12). Tubuh itu memiliki satu kepada dan la adalah Kristus. Rasul Paulus tujuh kali menuliskan kata satu tubuh dalam surat kirimannya. Satu fakta mendasar dari gereja sebagai tubuh adalah dimana tubuh itu hanya bisa digerakkan dan diarahkan oleh kepala. Kristus sebagai Kepala gereja adalah satu• satunya yang berhak untuk mengarahkan gereja tersebut. Dalam tubuh itu juga dibutuhkan kerja-sama sesama anggota agar semuanya bisa menjalankan fungsi masing-masing. Dan tentu tidak akan ada satupun diantara anggota bisa berfungsi tanpa kepala, 4. Gereja itu disebut rumah Allah (God’s Temple) : (1 Korintus
3: 16). Hal ini mengindikasikan kesucian dari gereja. Allah yang Maha Suci bertahta dalam tempat yang suci. Gereja sebagai rumah Allah haruslah suci (Mazmur
119:11 ). Firman Allah akan menjaga dan memelihara kesucian rumah Allah. DalamPerjanjian Lama, Allah telah menentukan imam-imam Lewi untuk melayani dirumahNya dan saat ini tentunya semua orang Kristen adalah imam yang berhak melayani Allah dalam rumah Allah.5. Gereja itu disebut sebagai Tiang Penopang Kebenaran (Pillar and Ground of the Truth) : “Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran” (1 Timotius 3: 15). Adalah tanggung jawab kita untuk memberitakan dan mempertahankan kebenaran, namun sangat disayangkan justru dari kalangan gereja itu sendirilah yang telah banyak menghancurkan kebenaran dengan mempraktekkan dan mengajarkan kepalsuan. Rasul Paulus sebelumnya sudah memperingatkan hal ini kepada penatua-penatua jemaat di Efesus, “Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu” (Kisah Rasul 20:2).
Berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, sehingga buku ini dapat diterbitkan oleh : IKB Press, yang dibawah binaan Yayasan Pendidikan Kristen “lnstitusi Kristen Borneo” (YPK-IKB).